Wednesday, December 22, 2021

Mengapa ada 2 Buku di Penghujung December?

 

Akhir tahun ini beta diberkati dengan terbitnya 2 buku hasil iseng bermanfaat tahun ini. Mengapa beta bilang iseng? Yaaah... karena memang sejujurnya bergabung dengan komunitas menulis adalah jujur sebuah keisengan semata untuk menambah pekerjaan dan kesibukan diatas bejibunnya tugas dan tanggung jawab dosen yang harus beta emban. 

Pertanyaan berikutnya, mengapa mau iseng ditengah banyaknya beban kerja? Well... karena beta perlu pelepasan dan pengalihan. Pelepasan dari penatnya otak untuk berpikir saat harus merancang materi untuk mengajar, merancang dan menjalankan penelitian, menulis artikel ilmiah, dan mengerjakan laporan dan kelengkapan administrasi lainnya. Pengalihan, karena beta adalah procrastinator sejati yang akan selalu punya tendensi untuk rela dialihkan hehehehe.... 

Beta menemukan bahwa menulis kreative (creative writing) adalah pelepasan dan pengalihan yang pas buat beta. Saat menulis cerita beta berada di dunia sendiri yang beta ciptakan, dimana jari-jari yang menari diatas tuts laptop adalah tarian eksotis, melankolis, romatis atau kadang absurd yang menyegarkan jiwa. Biasanya setelah menulis beberapa halaman dan turut hanyut dalam emosi yang tercipta, beta akan merasa tersegarkan. Masa recharge ini membuat beta bisa kembali bekerja mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan baterai emosi dan mental yang penuh. 

Disisi lain, beta tertarik ikut komunitas menulis adalah juga untuk membangkitkan kembali kecintaan beta untuk menulis yang terkubur lama. Dulu jaman sekolah beta suka membaca dan menulis. Ada cerpen dan tulisan yang dimuat di majalan Bobo, Kawanku dll... ada juga yang membuat beta menang lomba. Beberapa teman waktu SMA suka membaca kumpulan cerpen cinta monyet yang beta tulis. Tapi saat konflik di Ambon kemudian kesibukan kuliah sambil bekerja kemudian sekolah S2 kemudian jadi dosen, beta jadi lupa dengan passion yang satu ini. Jadi beta "berterima kasih " buat pandemi covid-19 yang membuat beta punya "banyak waktu" untuk membangkitkan dan mengeksplorasi kembali kecintaan lama ini. 

Alasan lainnya adalah karena Tania suka menulis. Tulisannya sungguh super. Nope! ini bukan bias seorang ibu ya. but a professional educator opinion. Tania itu has a way with words. Kosa katanya yang luas membuat dia mampu melakukan manuver makna lewat kata-kata. Btw, dia menulis dalam bahasa Inggris ya. Kami selalu mendapat puisi baik yang maknanya tuh deep. puisinya ada yang berima ada juga yang tidak. Demikian juga dengan short story atau mini novelnya dia, story line dan cara dia mengambarkan situasi dan sesuatu itu keren sekali. Puisi dan Tulisannya dia katong simpan. Semoga suatu waktu bisa dibukukan. Namun di sisi lain, Tania amat amat sangat kesulitan saat harus tampil didepan orang. Jadi beta berusaha menumbuhkan talentanya yang lain dengan harapan hal itu akan memboost rasa percaya dirinya dia. So, beta berusaha menjadi contoh dengan menulis juga. Kami berdua menulis bersama, belajar tentang aspek-aspek penulisan bersama dll. Sejauh ini dia sangat menikmatinya. Buktinya dia sudah punya 1 buku Antology yang dipublish di tahun 2019 dan 1 buku antologi lagi yang akan terbit segera dalam tahun 2021 ini. Beta percaya bahwa sebagai orang tua, katong perlu jadi contoh lewat kata-kata dan juga tindakan. Katong perlu melakukan akang dengan konsisten dan dengan passion agar bisa menularkan ke anak. 

Nah... karena alasan-alasan diatas beta jadi punya 2 buku antologi yang diterbitkan december Tahun ini. Sekarang sudah bisa di PO ya... silahkan kontak beta kalau mau pesan. Mungkin buku antologi tidak sekeren buku solo ya.. tapi buat beta ini pencapaian yang paling membahagiakan. Proses untuk sampai disini itu sangat menyenangkan. Beta belajar banyak dari teman-teman instruktur dan pendamping yang adalah redaktur majalah terkenal, penulis buku berpengalaman, penerbit dll. Teman-teman yang menulis juga beragam, ada ibu rumah tangga, ada orang kantoran, ada vlogger/Blogger, penulis lepas, dosen/guru, dll. Menyenangkan sekali mengikuti sesi feedback dan diskusi. Ketika karya kita dikritisi, diberikan feedback baik yang bikin happy maupun yang menohok. Hasil karya kita itu adalah sebagian jiwa kita, kita akan cenderung untuk membela dan mempertahankannya dengan segala cara. Sungguh menyenangkan bisa membuka hati dan pikiran untuk menerima masukan-masukan ini dan dengan tulus membuat perubahan kemudian melihat hasilnya yang ternyata jadi bagus. Beta merasa banyak hal berharga yang beta dapat dari proses ini. 

Buku yang pertama berjudul Riuh Redam: Kisah Anak Rantau. Buku ini adalah kumpulan cerpen bertemakan rantau. Beta menulis tentang kisah seorang anak Ambon di perantauan yang harus menghadapi stereotype orang Ambon di kota besar dan melewati fase tidak percaya diri dengan fisik yang tidak sesuai dengan standar kecantikan disana. Judulnya Sagu SalempengCerpen pendek 5 halaman yang ringan dan berasal dari cerita-cerita pengalaman merantau banyak teman, adik dan bahkan pengalaman sendiri. Bagi orang Ambon, sagu itu bukan hanya makanan, tapi juga falsafah kehidupan. Sagu Salempeng artinya sepotong sagu. Namun Sagu Salempeng adalah bagian dari falsafah hidup orang Maluku yaitu sagu salempeng pata dua. Secara literal berarti sepotong sagu dipotong/dipatahkan agar menjadi 2 bagian dan bisa dibagi bersama. Intinya adalah kebersamaan, saling mengasihi, saling berbagi dan rela berkorban. Bukan hanya di perantauan tapi dalam kehidupan setiap hari. Apa yang aku miliki (sagu) biarpun itu sedikit akan rela aku bagi denganmu (pata dua) agar kamu kita berdua bisa terus hidup, saling peduli dan saling menjaga. 
Disini juga ada cerita lain dari 9 penulis lainnya yang menulis tentang tantangan dan kisah lainnya dari merantau. 

Buku Kedua berjudul 68 Bunda Hebat Bicara Parenting. Buku ini memuat essay pendeknya beta dari partisipasi dalam seminar Parenting dengan Forum Sastra Anak. Tania memang beta ikutkan dalam Forum Sastra Anak dan kemudian beta juga terlibat dalam kelas parentingnya. Kegiatan ini sangat menarik karena Bunda dan Ananda (demikian disebutnya) beraktifitas bersama untuk menulis atau aktifitas lain yang digemari anak. Kemudian beta menulis sebuah essay pendek yang diseleksi dan diterbitkan menjadi sebuah buku antologi. Tulisannya beta berjudul Anakku Pencandu Buku dan essay pendek ini adalah tentang cara kami (beta dan suami) mendampingi dan mengarahkan Tania untuk mendari seorang pembaca dan seorang pecinta buku. Ini juga adalah sari dari hal-hal yang beta share ke teman-teman yang bertanya, bagaimana caranya Tania bisa suka membaca sampai sudah seperti kecanduan buku. Well... ada 4 langkap yang beta share disini. Selain itu, ada 67 cerita lain dari ibu-ibu seluruh Indonesia yang bicara tentang banyak hal yang berkaitan dengan parenting. Kalau menurut beta, buku ini sangat kaya.

Jadi demikianlah cerita iseng bermanfaat beta di tahun 2021 ini. Tahun depan akan ada 1 lagi yang akan terbit karena dalam tahun 2021 ada 3 event yang beta ikuti. Semoga cerita ini menginspirasi yang membaca tulisan ini ya. 

Anyway, jika tertarik, 2 buku ini saat ini bisa dipesan lewat beta. Silahkan kontak di no WA 082191384287. Namun karena masih PO, maka bukunya akan tiba January nanti ya. 

No comments:

Post a Comment